TEORI KONSPIRASI - CONSPIRACY THEORIES


TENTANG KONSPIRASI (PERSEKONGKOLAN)

Infografik Mereka yang Percaya Teori Konspirasi
Concpiracy Theory
Konspirasi teori merupakan teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab terjadinya suatu peristiwa baik itu politik, sosial atau sejarah penting diciptakan secara diam-diam oleh sekelompok orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik. Dengan kata lain menjadikan sesuatu sebagai alternatif demi mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Popper, yang dimaksud dengan teori konspirasi adalah kenyataan di mana penjelasan dari fenomena sosial terdiri dari keberadaan fenomena itu sendiri (dimana terdapat kepentingan tersembunyi  yang harus terungkap terlebih dahulu) dan orang yang merencanakan dan berkonspirasi untuk menciptkan fenomena itu.
Teori ini ada di seputaran gerak dunia global dan merambah hampir kesemua ranah kehidupan manusia, dari urusan politik sampai makanan. Orang yang tidak percaya selalu menganggap semua hanya olok-olok, mengada-ada, menyia-nyiakan waktu, kurang kerjaan dan sebagainya. Bagi para penganutnya, teori itu tidak serta merta muncul mendunia tanpa ada yang menciptakan polanya.
  
Menurut Wikipedia Penganut teori ini terbagi dalam dua kubu utama
1. Mereka yang hanya percaya bahwa segala hal mungkin terjadi apabila ada dukungan argumentasi yang kuat, fakta akurat, data ilmiah, pendapat yang bisa diverifikasi kebenarannya, tokoh-tokoh yang nyata, sejarah yang memang ada dan bukan mitos dan sebagainya. Kelompok ini percaya John F. Kennedy sebenarnya tidak tertembak, tetapi diselamatkan oleh makhluk luar angkasa, misalnya.
2. Mereka yang percaya tanpa syarat alias mereka yang menganggap apapun yang terjadi sudah dirancang sedemikian rupa, yang acapkali menghubungkan dengan mitos, legenda, supranatural, dan sebagainya. Misalnya mereka percaya bahwa persistiwa 11 september sudah dirancang sebagaimana yang terlihat pada lipatan uang kertas 20 dolar AS, di mana apabila kita melipat uang itu sedemikian rupa akan tercipta gambar menara kembar yang terbakar.
Ada banyak teori konspirasi yang beredar disekitar kita, yang akan memiliki dampak yang sangat besar apabila kita mempercayainya. Misalnya Penyakit AIDS dan Ebola adalah temuan dinas rahasia Amerika Serikat CIA, hingga konspirasi mengenai Bumi itu datar dan manusia tidak pernah mendarat di bulan.
Teori Konspirasi tentang Vaksinasi juga menjadi salah satu contoh, teori bahwa vaksinasi adalah program yang ditujukan untuk membuat perempuan di negara—negara tertentu mandul atau vaksin akan membuat anak-anak menjadi cacat. Teori ini tak memuat kebenaran dan akan menimbulkan dampak yang fatal ketika banyak orang mempercayainya. Teori konspirasi tentang vaksin, membuat banyak orang enggan menerima vaksinasi dan akibatnya muncul wabah campak.
Penyebab Individu Percaya Tentang Konspirasi
Dr. Mike Wood, Psikolog dari Universitas Winchester, Inggris mengatakan “Sejumlah penelitian menujukkan kaitan antara  stres, keadaan mudah dipengaruhi dan teori konspirasi, ketika seseorang tak menguasai dirinya sepenuhnya, pada saat mengalami stres, teori konspirasi akan menjadi masuk akal”.
Dr. Myrto Pantazi, dari Institut Internet Universitas Oxford, Inggris “orang-orang yang mengalami trauma secara kolektif juga cenderung lebih mudah percaya dengan teori konspirasi”.
Penyebab teori konspirasi berkembang dan menjadi populer karena teori ini mengisi kekosongan hal-hal yang belum diketahui atau yang tak di jelaskan. Yang membuat berbeda dari sekedar teori alternatif adalah adanya rencana jahat yang sengaja dihembuskan oleh orang-orang tertentu yang punya kekuasaan dalam artian ingin mendominasi dunia.
Hal Yang Perlu Di Ketahui Tentang Konspirasi
Agar tidak menjadi korban, orang perlu mengetahui “otonomi” teori konspirasi, setiap konspirasi memiliki tiga unsur (Menurut Byford):
1. Konspirator, bisa berbentuk organisasi nyata yang punya anggota, misalnya Illuminati, Freemasons, dan Kelompok Bilderberg. Namun, terkadang konspirator juga bukan berupa organisasi atau kelompok nyata, misalnya perusahaan farmasi besar, kompleks industri militer, elite global dan sejenisnya.
2. Rencana, yang merupaan tujuan dari para konspirator yaitu ingin mendominasi dunia.
3. Sarana Manipulasi Massal, bisa berupa sumber-sumber nyata, seperti sains, pemerintah atau konglomerat media. Namun, terkadang juga memakai sumber yang sulit dipahami oleh akal, misalnya paranormal atau ilmu hitam.


Bagaimana menurut Anda?
Sumber: Wikipedia, From.bbc.com

Komentar